Apa Itu Su’ul Khotimah? Tanda, Penyebab, dan Cara Agar Terhindar Darinya

Setiap manusia pasti akan menghadapi kematian, namun bagaimana cara seseorang menutup hidupnya sangatlah menentukan nasibnya di akhirat kelak. Dalam Islam, kita mengenal dua istilah penting: husnul khotimah dan su’ul khotimah.
Jika husnul khotimah berarti meninggal dalam keadaan baik dan diridhai Allah, maka su’ul khotimah adalah kebalikannya — sebuah akhir kehidupan yang buruk, yang semoga Allah jauhkan dari kita semua.


Apa Itu Su’ul Khotimah?

Secara bahasa, su’ul khotimah berasal dari bahasa Arab:

  • Su’ berarti “buruk”

  • Khotimah berarti “penutup” atau “akhir”

Jadi, su’ul khotimah berarti akhir kehidupan yang buruk, yakni seseorang meninggal dunia dalam keadaan Allah murka padanya, atau membawa amal buruk yang menyebabkan ia terhalang dari rahmat Allah.

Ulama menjelaskan bahwa seseorang yang mengalami su’ul khotimah bukan sekadar karena melakukan dosa besar, tapi karena hatinya berpaling dari Allah di saat akhir hidupnya.


Tanda-Tanda Su’ul Khotimah

Meskipun hakikat akhir hidup seseorang hanya Allah yang tahu, beberapa tanda disebutkan dalam hadis dan penjelasan ulama, antara lain:

  1. Enggan mengucapkan kalimat tauhid di akhir hayat
    Nabi ﷺ bersabda:

    “Barang siapa yang akhir perkataannya ‘Laa ilaaha illallah’, maka ia akan masuk surga.”
    (HR. Abu Dawud dan Hakim)

    Sebaliknya, orang yang sulit mengucapkannya di akhir hidup bisa menjadi tanda bahwa imannya tidak menempel di hati saat hidup.

  2. Wajah yang gelap atau muram setelah wafat
    Beberapa ulama salaf menceritakan kisah orang yang wafat dengan wajah berubah kelam akibat dosa yang belum ditaubati.

  3. Meninggal dalam keadaan maksiat
    Misalnya sedang berjudi, mabuk, mencuri, atau meninggalkan shalat — semua itu adalah tanda seseorang wafat tanpa taubat.

  4. Tidak tenang menjelang kematian
    Sering kali orang dengan hati keras akan sulit menerima sakit atau penderitaan menjelang ajal, seolah menolak takdir yang datang dari Allah.


Penyebab Su’ul Khotimah

Para ulama menyebutkan beberapa sebab yang bisa membuat seseorang berakhir dengan su’ul khotimah:

  1. Menunda taubat hingga ajal datang
    Banyak orang merasa masih punya waktu, padahal kematian bisa datang tiba-tiba.

    “Dan Allah sekali-kali tidak akan menunda (kematian) seseorang apabila ajalnya telah datang.” (QS. Al-Munafiqun: 11)

  2. Hati yang keras dan jauh dari dzikrullah
    Jika hati telah terbiasa lalai, sulit baginya untuk mengingat Allah di saat terakhir hidupnya.

  3. Meremehkan dosa kecil
    Dari dosa kecil yang diulang-ulang, akhirnya menjadi besar dan menutup hati.

  4. Bergaul dengan orang yang menjerumuskan
    Lingkungan buruk bisa memengaruhi iman seseorang, bahkan hingga akhir hayatnya.


Cara Agar Terhindar dari Su’ul Khotimah

Setiap Muslim tentu ingin meninggal dalam keadaan husnul khotimah. Berikut beberapa amalan yang bisa menjadi upaya untuk menghindari su’ul khotimah:

  1. Perbanyak taubat setiap hari
    Jangan menunggu tua untuk bertaubat. Rasulullah ﷺ yang maksum pun beristighfar lebih dari 70 kali sehari.

  2. Jaga shalat lima waktu dengan khusyuk
    Shalat adalah tiang agama. Orang yang menjaga shalat, insya Allah dijaga pula saat kematiannya.

  3. Perbanyak membaca Al-Qur’an
    Al-Qur’an adalah cahaya yang menuntun hati, bahkan bisa menjadi penolong di saat sakaratul maut.

  4. Bersedekah dan berbuat baik secara konsisten
    Sedekah bukan hanya menghapus dosa, tapi juga melembutkan hati agar lebih dekat kepada Allah.

  5. Berdoa agar diberi husnul khotimah
    Rasulullah ﷺ mengajarkan kita untuk memohon kepada Allah:

    “Ya Allah, jadikanlah sebaik-baik umurku pada ujungnya, dan sebaik-baik amalanku pada penutupnya.” (HR. Ahmad)


Kematian Adalah Pintu Awal, Bukan Akhir

Kematian bukanlah akhir segalanya, melainkan awal dari perjalanan panjang menuju kehidupan abadi. Karena itu, bagaimana kita menutup kehidupan dunia sangat menentukan perjalanan setelahnya.
Setiap hari yang kita jalani adalah kesempatan untuk memperbaiki diri, memperbanyak amal, dan menambal dosa-dosa yang lalu.


Su’ul khotimah adalah pengingat bagi kita semua agar tidak lengah. Ia bukan hanya sekadar konsep “mati buruk”, tapi tanda bahwa hidup kita harus selalu dijaga dalam ketaatan kepada Allah.

Semoga Allah menutup hidup kita dengan husnul khotimah — meninggal dalam iman, dalam amal kebaikan, dan dalam ridha-Nya.
Aamiin ya Rabbal ‘alamin.

BACA JUGA: