Setiap datangnya hari Jumat, ada satu amalan yang hampir tak pernah absen dilakukan oleh umat Islam di berbagai penjuru dunia — yaitu membaca Surah Al-Kahfi.
Surah ke-18 dalam Al-Qur’an ini seolah menjadi teman setia bagi kaum Muslimin setiap pekan.
Namun, pernahkah kita bertanya… mengapa justru Surah Al-Kahfi yang selalu dibaca di hari Jumat?
Ternyata, di balik kebiasaan itu terdapat banyak alasan yang penuh makna — mulai dari keutamaan yang disebutkan oleh Rasulullah ﷺ, hingga kandungan kisah yang sarat pelajaran hidup. 🌙
Hari Jumat: Hari Penuh Cahaya dan Keberkahan
Hari Jumat disebut sebagai sayyidul ayyam — penghulu segala hari.
Rasulullah ﷺ bersabda bahwa pada hari ini terdapat waktu mustajab untuk berdoa, ampunan yang melimpah, dan keberkahan di setiap amal.
Maka dari itu, membaca Surah Al-Kahfi di hari Jumat menjadi bentuk penyempurna dari segala amalan yang dianjurkan, agar hari penuh rahmat ini semakin bermakna. 🌸
Surah Al-Kahfi Membawa Cahaya di Antara Dua Jumat
Dalam sebuah hadis, Rasulullah ﷺ bersabda:
“Barang siapa membaca Surah Al-Kahfi pada hari Jumat, maka akan terpancar cahaya untuknya di antara dua Jumat.”
(HR. Al-Hakim, Al-Baihaqi)
Cahaya yang dimaksud bukan hanya sinar secara fisik, melainkan cahaya petunjuk dan perlindungan dari Allah SWT.
Ia menjadi penerang jalan bagi hamba yang berusaha menjaga keimanan, menuntun langkahnya hingga datang Jumat berikutnya.
Mengandung Kisah dan Hikmah yang Melindungi dari Fitnah Dunia
Surah Al-Kahfi berisi empat kisah besar yang penuh makna:
Ashabul Kahfi (Pemuda di Gua) – pelajaran tentang keteguhan iman di tengah tekanan.
Pemilik Dua Kebun – kisah tentang kesombongan karena harta dan nasib orang yang lupa bersyukur.
Nabi Musa dan Khidir – pengingat bahwa ilmu Allah jauh melampaui logika manusia.
Dzulqarnain dan Tembok Ya’juj-Ma’juj – simbol dari kepemimpinan yang adil dan bijaksana.
Keempat kisah ini menggambarkan empat fitnah besar yang sering dihadapi manusia: fitnah agama, harta, ilmu, dan kekuasaan.
Dengan memahami dan membaca Surah Al-Kahfi, kita seakan mengulang pelajaran penting untuk menjaga diri dari fitnah-fitnah tersebut.
Perlindungan dari Fitnah Dajjal
Rasulullah ﷺ juga bersabda bahwa siapa yang menghafal sepuluh ayat pertama (atau terakhir) dari Surah Al-Kahfi akan dilindungi dari fitnah Dajjal. (HR. Muslim)
Fitnah Dajjal disebut sebagai ujian terbesar menjelang akhir zaman — di mana kebenaran bisa tertukar dengan kebatilan.
Karena itu, membaca Surah Al-Kahfi di hari Jumat menjadi simbol kesiapsiagaan spiritual, sekaligus perisai bagi keimanan seorang Muslim.
Waktu Terbaik Membaca Surah Al-Kahfi
Para ulama sepakat bahwa waktu membaca Surah Al-Kahfi dimulai dari maghrib malam Jumat hingga maghrib hari Jumat berikutnya.
Namun, waktu yang paling utama adalah pagi atau siang hari di hari Jumat, agar seseorang mendapatkan keberkahan sepanjang hari.
Menenangkan Hati dan Menyegarkan Iman
Selain pahala dan perlindungan, membaca Surah Al-Kahfi juga membawa ketenangan.
Ayat-ayatnya mengingatkan bahwa dunia hanyalah tempat singgah sementara, dan segala ujian adalah bagian dari kasih sayang Allah agar kita tidak terlena.
Setiap Jumat, membaca surah ini menjadi momen recharge iman — mengembalikan fokus kita pada tujuan hidup yang sesungguhnya.
Maka jelaslah, alasan mengapa Surah Al-Kahfi selalu dibaca di hari Jumat bukan sekadar tradisi, melainkan amalan penuh hikmah dan keutamaan.
Melalui surah ini, Allah memberikan kita cahaya, petunjuk, serta perlindungan dari segala fitnah kehidupan.
Jadi, yuk biasakan membaca Surah Al-Kahfi setiap Jumat!
Luangkan sedikit waktu, baca dengan hati, dan rasakan ketenangan yang menyelimuti setelahnya 💚
BACA JUGA: Wakaf Qur’an Braille: Cahaya Ilmu untuk Saudara Tunanetra