Bulan Ramadan selalu jadi momen istimewa bagi umat Muslim, tak terkecuali bagi anak-anak yang ikut bersemangat menyambutnya. Namun, sering kali orang tua bertanya-tanya, “Kapan sebenarnya anak-anak mulai wajib berpuasa?”
Apakah sejak usia tujuh tahun, atau saat mereka sudah baligh? Yuk, kita bahas bersama secara ringan tapi lengkap.
Kapan Anak Wajib Berpuasa?
Dalam Islam, puasa Ramadan diwajibkan bagi setiap Muslim yang sudah baligh, berakal, dan mampu menjalankannya.
Allah berfirman dalam QS. Al-Baqarah ayat 183:
“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”
Artinya, anak-anak belum dikenai kewajiban puasa sampai mereka mencapai usia baligh. Anak dikatakan sudah baligh jika muncul tanda-tanda berikut:
Untuk laki-laki:
Sudah mimpi basah (keluar mani).
Tumbuh bulu di sekitar kemaluan.
Usia sudah mencapai 15 tahun (menurut hitungan hijriah).
Untuk perempuan:
Sudah mengalami haid.
Tumbuh bulu di sekitar kemaluan.
Usia sudah mencapai 15 tahun (menurut hitungan hijriah).
Jadi, ketika anak menunjukkan tanda-tanda di atas, maka puasa Ramadan menjadi wajib baginya sebagaimana orang dewasa.
Mulai Diajarkan Puasa Sejak Usia 7 Tahun
Meskipun belum wajib, anak-anak sebaiknya mulai dibiasakan berpuasa sejak kecil, seperti yang diajarkan Rasulullah ﷺ.
Dalam hadis riwayat Abu Dawud disebutkan:
“Perintahkan anak-anakmu untuk salat saat berusia tujuh tahun, dan pukullah mereka (dalam konteks mendidik) jika meninggalkan salat saat usia sepuluh tahun.”
Nah, walaupun hadis ini bicara soal salat, para ulama menganalogikan bahwa puasa juga termasuk ibadah yang perlu dilatih sejak dini, agar anak terbiasa dan tidak kaget ketika sudah baligh nanti.
Cara Melatih Anak Puasa Tanpa Memaksa
Mengajarkan anak puasa harus dilakukan dengan cara lembut dan penuh kasih sayang.
Beberapa tips yang bisa dicoba:
Mulai dari puasa setengah hari, lalu tambah durasinya sedikit demi sedikit.
Berikan penghargaan kecil, seperti pujian atau hadiah sederhana.
Sediakan sahur dan buka puasa yang mereka sukai, biar semangat makin tinggi.
Jadi contoh yang baik — anak akan lebih mudah meniru kalau orang tuanya juga berpuasa dengan senang hati.
Ingat, tujuan utamanya bukan sekadar menahan lapar, tapi menanamkan nilai kesabaran, tanggung jawab, dan cinta kepada Allah SWT.
Kapan Anak Diperbolehkan Tidak Berpuasa?
Kalau anak sedang sakit, lemah, atau belum kuat secara fisik, orang tua tidak boleh memaksakan.
Islam itu agama yang penuh kasih dan tidak membebani melebihi kemampuan seseorang.
Seperti firman Allah dalam QS. Al-Baqarah ayat 286:
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.”
Jadi, tidak masalah kalau anak belum bisa puasa penuh, asalkan proses belajarnya tetap berjalan dengan penuh semangat.
Kesimpulan
Anak-anak mulai wajib berpuasa setelah baligh, tapi pembiasaan sejak usia 7 tahun sangat disarankan agar mereka tumbuh dengan keimanan yang kuat.
Orang tua punya peran penting sebagai teladan, penyemangat, dan tempat belajar yang hangat bagi anak.
Puasa bukan sekadar ibadah menahan lapar, tapi juga latihan jiwa menuju kedewasaan iman.
BACA JUGA: Mengapa Surah At-Taubah Tidak Ada Basmallah? Ini Makna di Baliknya!