Keutamaan dan Keistimewaan Isra’ Mi’raj

Isra’ Mi’raj adalah salah satu peristiwa penting dalam sejarah Islam yang memiliki makna mendalam bagi umat Muslim di seluruh dunia. Peristiwa ini terjadi pada malam yang penuh keajaiban ketika Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan luar biasa dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsha di Yerusalem (Isra’), lalu dilanjutkan dengan perjalanan ke langit ketujuh (Mi’raj) untuk menerima perintah shalat langsung dari Allah SWT.

Isra’ Mi’raj tahun 2025 diperkirakan jatuh pada malam 1 Rajab 1447 Hijriah, yang bertepatan dengan tanggal 29 Januari 2025. Dalam artikel ini, kita akan membahas keutamaan, keistimewaan, dan hikmah yang terkandung dalam peristiwa Isra’ Mi’raj.


Keutamaan Isra’ Mi’raj

  1. Diperintahkannya Shalat Lima Waktu Salah satu keutamaan utama dari Isra’ Mi’raj adalah perintah untuk melaksanakan shalat lima waktu. Dalam perjalanan ini, Nabi Muhammad SAW menerima langsung kewajiban shalat dari Allah SWT. Awalnya, shalat diwajibkan sebanyak 50 kali sehari, tetapi atas permohonan Nabi, jumlah tersebut dikurangi menjadi lima kali sehari, dengan tetap memperoleh pahala seperti melaksanakan 50 kali shalat. Hal ini menunjukkan pentingnya shalat sebagai tiang agama, serta sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT. Shalat lima waktu menjadi ibadah wajib yang tidak hanya meneguhkan keimanan, tetapi juga menjaga keteraturan hidup seorang Muslim.
  2. Penguatan Keimanan Nabi dan Umat Isra’ Mi’raj terjadi pada masa-masa sulit dalam kehidupan Nabi Muhammad SAW, tepatnya setelah peristiwa Tahun Kesedihan (Amul Huzni), di mana beliau kehilangan dua orang tercinta, Khadijah RA dan Abu Thalib. Perjalanan ini menjadi bentuk penghiburan langsung dari Allah SWT, yang menunjukkan dukungan dan kasih sayang-Nya. Peristiwa ini juga menguji keimanan umat Islam, terutama dalam menerima sesuatu yang luar biasa di luar logika manusia. Bagi mereka yang percaya, ini menjadi bukti kuat akan kenabian Rasulullah SAW dan kebesaran Allah SWT.

Keistimewaan Isra’ Mi’raj

  1. Perjalanan Luar Biasa yang Melampaui Dimensi Waktu dan Ruang Isra’ Mi’raj bukanlah perjalanan biasa. Dengan kuasa Allah SWT, Rasulullah SAW dibawa melintasi jarak yang sangat jauh dalam waktu yang sangat singkat. Isra’ adalah perjalanan horizontal dari Makkah ke Yerusalem, sedangkan Mi’raj adalah perjalanan vertikal menuju Sidratul Muntaha di langit ketujuh. Keistimewaan ini menunjukkan bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Peristiwa ini juga memberikan gambaran kepada umat Islam tentang kebesaran dan keagungan-Nya yang melampaui batas-batas logika manusia.
  2. Masjidil Aqsha sebagai Simbol Persatuan Umat Dalam Isra’, Rasulullah SAW tiba di Masjidil Aqsha dan menjadi imam bagi para nabi. Ini menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang menyempurnakan ajaran-ajaran sebelumnya, serta Masjidil Aqsha menjadi simbol penting persatuan umat Islam. Selain itu, Masjidil Aqsha adalah salah satu dari tiga masjid yang disucikan dalam Islam, bersama dengan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Kehadiran Masjidil Aqsha dalam peristiwa ini juga mengingatkan umat Islam akan pentingnya menjaga dan melindungi tempat suci tersebut.
  3. Penerimaan Langsung Wahyu di Sidratul Muntaha Di Sidratul Muntaha, Nabi Muhammad SAW berhadapan langsung dengan kebesaran Allah SWT. Di sinilah beliau menerima wahyu mengenai shalat. Hal ini menjadi bukti keistimewaan Rasulullah SAW sebagai utusan Allah yang membawa rahmat bagi seluruh alam.

Hikmah dan Pelajaran dari Isra’ Mi’raj

  1. Ketaatan Tanpa Keraguan Peristiwa Isra’ Mi’raj mengajarkan pentingnya ketaatan tanpa keraguan kepada Allah SWT dan Rasul-Nya. Meskipun sulit diterima oleh akal, peristiwa ini mengajarkan umat Islam untuk percaya sepenuhnya pada kuasa Allah SWT. Keteguhan Abu Bakar Ash-Shiddiq dalam membenarkan Isra’ Mi’raj menjadi teladan bagi kita semua. Beliau dengan tegas menerima cerita Rasulullah SAW tanpa sedikit pun keraguan, yang kemudian menjadikannya mendapat gelar “Ash-Shiddiq” (yang membenarkan).
  2. Keutamaan Shalat dalam Kehidupan Shalat bukan sekadar ritual harian, melainkan jalan untuk berkomunikasi langsung dengan Allah SWT. Hikmah dari Isra’ Mi’raj adalah pengingat bahwa shalat adalah bentuk ibadah yang sangat istimewa, sehingga seorang Muslim seharusnya melaksanakannya dengan penuh kesungguhan dan keikhlasan.
  3. Menguatkan Spiritualitas Isra’ Mi’raj mengajarkan bahwa dalam menghadapi tantangan hidup, manusia perlu menguatkan spiritualitas dan hubungan dengan Allah SWT. Ketika Nabi Muhammad SAW menghadapi masa-masa sulit, peristiwa ini menjadi bukti kasih sayang Allah SWT kepada hamba-Nya yang taat.
  4. Menghormati Tempat Suci Masjidil Aqsha adalah simbol penting yang harus dijaga oleh umat Islam. Sebagai salah satu tempat yang disucikan, menjaga kehormatan dan keberadaannya menjadi tanggung jawab umat Islam di seluruh dunia.

Peringatan Isra’ Mi’raj

Setiap tahun, umat Islam memperingati Isra’ Miraj dengan berbagai kegiatan, seperti pengajian, shalawat, dan ceramah keagamaan. Momen ini dimanfaatkan untuk memperdalam pemahaman tentang sejarah Islam dan memperkuat hubungan dengan Allah SWT.

Pada tahun 2025, Isra’ Miraj akan jatuh pada tanggal 29 Januari. Umat Islam dapat menjadikan momen ini sebagai waktu untuk merefleksikan makna shalat dan meningkatkan keimanan.


Kesimpulan

Isra’ Miraj adalah salah satu mukjizat terbesar yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW. Keutamaan dan keistimewaan peristiwa ini mengajarkan banyak hal kepada umat Islam, mulai dari pentingnya shalat, ketaatan kepada Allah, hingga menjaga persatuan umat.

Perjalanan luar biasa ini mengingatkan kita akan kebesaran Allah SWT dan keagungan ajaran Islam. Dengan memperingati Isra’ Miraj, umat Islam dapat memperkuat keimanan dan terus berupaya menjadi hamba yang lebih baik di mata Allah SWT.


× Ada Yang Bisa Kami Bantu?