Pernahkah kamu memperhatikan bahwa Surah At-Taubah tidak diawali dengan kalimat “Bismillahirrahmanirrahim” seperti surah-surah lainnya?
Hal ini sering menimbulkan pertanyaan di benak umat Muslim: kenapa Surah At-Taubah tidak memiliki basmallah? Apakah karena kelalaian penulis mushaf, atau ada makna khusus di baliknya?
Ternyata, tidak adanya basmallah dalam Surah At-Taubah memiliki pesan yang dalam dan penuh hikmah tentang keadilan, peringatan, dan peperangan melawan kemunafikan.
Sekilas tentang Surah At-Taubah
Surah At-Taubah dikenal juga dengan nama Surah Bara’ah, yang berarti “pemutusan hubungan” atau “penolakan.”
Surah ini termasuk surah Madaniyah, diturunkan setelah Nabi Muhammad ﷺ kembali dari Perang Tabuk.
Isi utamanya membahas:
Penolakan terhadap kaum musyrikin yang melanggar perjanjian,
Kewajiban berjihad melawan kemunafikan,
Dan ajakan untuk bersih hati serta tulus dalam membela Islam.
Dengan tema sebesar itu, jelas bahwa suasana surah ini sangat tegas dan serius, jauh berbeda dengan surah-surah yang bernuansa kasih sayang.
Mengapa Tidak Ada “Bismillahirrahmanirrahim”?
Ada beberapa penjelasan dari para ulama mengenai hal ini:
Surah At-Taubah adalah lanjutan dari Surah Al-Anfal
Sebagian ulama, termasuk sahabat Utsman bin Affan r.a., menjelaskan bahwa At-Taubah dianggap sebagai lanjutan langsung dari Surah Al-Anfal, karena keduanya sama-sama membahas perang, perjanjian, dan kaum munafik.
Oleh sebab itu, tidak disisipkan basmallah di antara keduanya, karena konteksnya masih sama.Basmallah melambangkan rahmat dan kasih sayang, sedangkan At-Taubah bernuansa peringatan keras
Kalimat “Bismillahirrahmanirrahim” bermakna rahmat dan kasih sayang Allah.
Sedangkan At-Taubah justru dibuka dengan firman:
“(Inilah) pernyataan pemutusan hubungan dari Allah dan Rasul-Nya kepada orang-orang musyrikin…” (QS. At-Taubah: 1).
Ayat ini menegaskan pemutusan perjanjian dan peringatan keras, sehingga tidak selaras dengan makna kelembutan dalam basmallah.Mengandung pesan tegas: Islam juga memiliki sisi keadilan dan ketegasan
Islam bukan hanya agama kasih sayang, tapi juga agama keadilan.
Ketika ada pihak yang melanggar perjanjian dan mengkhianati amanah, Allah memerintahkan kaum Muslimin untuk tegas dan tidak berkompromi dengan kemunafikan.
Itulah mengapa pembuka surah ini menunjukkan ketegasan ilahi, bukan kelembutan.
🌿 Hikmah di Balik Ketiadaan Basmallah
Tidak adanya basmallah pada Surah At-Taubah bukan kekurangan, melainkan tanda kebijaksanaan Allah.
Beberapa hikmah yang bisa kita renungkan antara lain:
💫 Mengajarkan keseimbangan antara kasih sayang dan keadilan.
Allah Maha Penyayang, tapi juga Maha Adil.
Dalam menghadapi kebatilan, umat Islam harus menegakkan kebenaran dengan tegas.💫 Memberi pesan moral agar kita berani menghadapi kemunafikan.
Islam tidak mentolerir kepura-puraan dalam iman. Surah ini mengingatkan agar kita jujur dalam beragama dan tidak menipu diri sendiri.💫 Menunjukkan bahwa setiap ayat Al-Qur’an memiliki konteks yang unik.
Tidak semua surah dimulai dengan pola yang sama, karena setiap wahyu memiliki karakter dan tujuan tersendiri.
Surah At-Taubah tanpa basmallah bukanlah keanehan, melainkan pesan simbolis penuh makna tentang ketegasan dan keadilan dalam Islam.
Ia mengajarkan bahwa kasih sayang Allah bukan berarti kelemahan — justru menjadi kekuatan bagi umat Islam untuk melindungi kebenaran dengan hati yang tulus dan iman yang kokoh.
BACA JUGA: Hal Sunnah yang Dianjurkan Sebelum Tidur agar Hidup Lebih Tenang dan Diberkahi