Kalender Hijriyah adalah sistem penanggalan yang digunakan oleh umat Islam untuk menentukan berbagai ibadah, seperti puasa Ramadan, haji, hari raya, hingga peringatan hari-hari penting dalam sejarah Islam. Berbeda dengan kalender Masehi yang berbasis pergerakan matahari, kalender Hijriyah mengacu pada peredaran bulan. Sistem ini tidak hanya berfungsi sebagai penentu waktu, tetapi juga memiliki makna spiritual yang mendalam di balik setiap bulannya.
Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai kalender Hijriyah mulai dari pengertian, sejarah, hingga makna di balik 12 bulannya.
Apa Itu Kalender Hijriyah?
Kalender Hijriyah adalah kalender yang disusun berdasarkan siklus peredaran bulan (lunar calendar). Lama satu bulan Hijriyah adalah sekitar 29–30 hari, sehingga total satu tahun mencapai 354 atau 355 hari—lebih pendek sekitar 11 hari dibandingkan kalender Masehi.
Perbedaan inilah yang membuat bulan-bulan Hijriyah bergeser setiap tahunnya jika dibandingkan dengan penanggalan Masehi.
Beberapa ibadah yang mengikuti kalender Hijriyah antara lain:
Puasa Ramadan
Idul Fitri
Idul Adha
Wukuf di Arafah
Muharram dan Asyura
Maulid Nabi
Nisfu Sya’ban
Sejarah Singkat Kalender Hijriyah
Sistem kalender Hijriyah disepakati pada masa kekhalifahan Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu. Sebelum itu, bangsa Arab sudah mengenal nama-nama bulan, namun belum memiliki sistem penanggalan resmi.
Ketika umat Islam membutuhkan administrasi yang rapi dan catatan tahun yang jelas, Umar RA mengusulkan penggunaan tahun Hijrah Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah sebagai titik awal.
Alasan pemilihan peristiwa hijrah adalah karena peristiwa tersebut menjadi momentum besar perubahan umat Islam — dari masa tekanan menuju era kemenangan, persatuan, dan pembentukan peradaban Islam.
Cara Penentuan Bulan Hijriyah
Kalender Hijriyah menggunakan metode pengamatan hilal, yaitu bulan sabit pertama yang muncul setelah matahari terbenam. Penentuan awal bulan biasanya dilakukan melalui:
Rukyatul Hilal: melihat hilal secara langsung dengan mata atau alat optik.
Hisab: perhitungan astronomi untuk memprediksi posisi bulan.
Kedua metode ini saling melengkapi dalam menentukan awal bulan secara akurat.
12 Bulan dalam Kalender Hijriyah dan Maknanya
Berikut adalah nama-nama bulan Hijriyah beserta makna dan keistimewaannya:
1. Muharram
Salah satu bulan suci. Disebut “Muharram” (yang diharamkan) karena pada masa jahiliah dilarang berperang. Terdapat amalan puasa Asyura pada tanggal 10 Muharram.
2. Safar
Berarti “kosong”. Pada masa dulu banyak rumah menjadi kosong karena penduduk bepergian. Bulan ini sering diiringi mitos, namun Islam tidak mengajarkan keyakinan negatif mengenai Safar.
3. Rabi’ul Awwal
“Musim Semi Pertama”. Bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW dan berbagai peristiwa penting dakwah beliau.
4. Rabi’ul Akhir
“Musim Semi Kedua”. Menggambarkan masa yang sejuk dan penuh kebaikan, melanjutkan makna bulan sebelumnya.
5. Jumadil Ula
“Musim kering pertama”. Nama ini merujuk pada kondisi kering atau padat di masa jahiliah.
6. Jumadil Akhir
“Musim kering kedua”. Menjadi simbol keteguhan dan kekuatan.
7. Rajab
Salah satu bulan haram. Kata “Rajab” berarti mengagungkan. Masyarakat Arab dulu menghormati bulan ini dengan menjauhi peperangan.
8. Sya’ban
Diambil dari kata “tasyu’ub” yang berarti tersebar. Pada bulan ini, suku-suku Arab biasa berpencar untuk mencari air. Dalam Islam, Sya’ban menjadi bulan penting menjelang Ramadan.
9. Ramadan
Bulan paling mulia. “Ramadan” berasal dari kata “ramadh” yang berarti panas terik—menggambarkan pembakaran dosa. Pada bulan ini, puasa diwajibkan bagi umat Islam.
10. Syawal
Berasal dari kata “syaala” (meningkat). Bulan kemenangan setelah Ramadan, ditandai dengan Idul Fitri.
11. Dzulqa’dah
Salah satu bulan haram. Disebut “duduk” karena pada masa itu, peperangan dihentikan. Bulan ini menjadi waktu persiapan menuju haji.
12. Dzulhijjah
Bulan haji. Puncak ibadahnya pada tanggal 9 (Wukuf) dan 10 (Idul Adha). Merupakan salah satu bulan yang paling dimuliakan.
Fungsi dan Pentingnya Kalender Hijriyah
Kalender Hijriyah bukan hanya patokan waktu, tetapi memiliki berbagai fungsi penting:
1. Penentu Ibadah
Banyak ibadah tidak dapat ditetapkan tanpa kalender Hijriyah, termasuk ibadah wajib dan sunnah.
2. Pengingat Peristiwa Sejarah
Bulan-bulan Hijriyah menyimpan jejak sejarah perjuangan Rasulullah SAW dan para sahabat.
3. Pelajaran Spiritual
Setiap bulan membawa makna filosofis yang mengingatkan umat Islam untuk terus memperbaiki diri.
4. Identitas Peradaban Islam
Kalender ini menjadi simbol kemandirian umat dalam menentukan waktu ibadah dan kehidupan sosial.
Makna Mendalam di Balik Kalender Hijriyah
Penggunaan kalender Hijriyah mengajarkan bahwa:
Waktu adalah amanah yang harus diisi dengan kebaikan.
Setiap bulan mengandung hikmah dan nilai keimanan.
Perubahan dan perputaran bulan menjadi pengingat bahwa hidup ini dinamis dan penuh fase.
Hijrah adalah simbol perubahan menuju kehidupan yang lebih baik.
Dengan memahami maknanya, umat Islam tidak hanya mengetahui tanggal, tetapi juga mengambil pelajaran dari perjalanan waktu.
Kesimpulan
Kalender Hijriyah adalah sistem penanggalan yang sarat nilai sejarah, spiritual, dan filosofi. Setiap bulannya mengandung makna yang dapat menjadi inspirasi untuk memperbaiki diri dan memperkuat keimanan. Memahami kalender Hijriyah bukan sekadar mengetahui waktu, tetapi juga menghidupkan kembali nilai hijrah, perjuangan, dan kebaikan yang ditinggalkan Rasulullah SAW.
BACA JUGA: Ketika Membaca Ayat Ini Harus Sujud? Yuk Kenali Apa Itu Ayat Sajdah!