Puasa 9 dan 10 Muharram: Peluang Emas Menghapus Dosa

Muharram: Bulan Suci yang Penuh Keberkahan

Bulan Muharram merupakan salah satu dari empat bulan haram dalam Islam, yang dimuliakan oleh Allah dan memiliki banyak keutamaan. Rasulullah ﷺ sendiri menyebut Muharram sebagai “Syahrullah” (bulan Allah). Di bulan ini, umat Islam dianjurkan memperbanyak ibadah, termasuk puasa sunnah.

Salah satu amalan istimewa di bulan Muharram adalah puasa pada tanggal 9 dan 10 Muharram, yang dikenal sebagai puasa Tasu’a dan Asyura. Keduanya memiliki keutamaan luar biasa yang sangat sayang jika dilewatkan.


📘 Pengertian Puasa Tasu’a dan Asyura Secara Bahasa

1. Tasu’a (تَاسُوعَاء)

Secara bahasa, “Tasu’a” berasal dari kata tis’ah (تِسْعَةٌ) yang berarti sembilan.
Jadi, puasa Tasu’a secara harfiah berarti puasa pada hari kesembilan, yaitu tanggal 9 Muharram dalam kalender Hijriyah.

2. Asyura (عَاشُورَاء)

Secara bahasa, “Asyura” berasal dari kata ‘asyarah (عَشَرَةٌ) yang berarti sepuluh.
Jadi, puasa Asyura secara harfiah berarti puasa pada hari kesepuluh, yaitu tanggal 10 Muharram.


📗 Pengertian Secara Istilah (Syariat)

Puasa Tasu’a

Puasa Tasu’a adalah puasa sunnah yang dilakukan pada tanggal 9 Muharram, sebagai bentuk antisipasi dan penyelisihan terhadap kaum Yahudi, yang hanya berpuasa pada tanggal 10. Rasulullah ﷺ berniat untuk berpuasa di hari ke-9 sebagai bentuk penyempurnaan puasa Asyura jika masih hidup di tahun berikutnya.

Puasa Asyura

Puasa Asyura adalah puasa sunnah yang dilakukan pada tanggal 10 Muharram, sebagai bentuk syukur Nabi Musa ‘alaihis salam atas kemenangan dari Fir’aun. Rasulullah ﷺ pun berpuasa di hari ini dan menganjurkan umatnya untuk ikut melakukannya.


Kapan Puasa 9 dan 10 Muharram Tahun Ini?

Tahun 2025, berdasarkan kalender Hijriyah yang bertepatan dengan 10 Muharram 1447 H, maka:

  • Puasa Tasu’a (9 Muharram) jatuh pada Rabu, 16 Juli 2025
  • Puasa Asyura (10 Muharram) jatuh pada Kamis, 17 Juli 2025

Bagaimana Niat Puasa Tasu’a dan Asyura?

Niat puasa sunnah cukup di dalam hati sebelum waktu subuh, namun bisa juga dilafalkan untuk memantapkan niat:

Niat Puasa Tasu’a (9 Muharram):

نَوَيْتُ صَوْمَ تَاسُوعَاء سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالٰى

“Nawaitu shauma tasu’a sunnatan lillahi ta’ala”
(Saya niat puasa Tasu’a, sunnah karena Allah Ta’ala)

Niat Puasa Asyura (10 Muharram):

نَوَيْتُ صَوْمَ عَاشُورَاء سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالٰى

“Nawaitu shauma ‘asyura sunnatan lillahi ta’ala”
(Saya niat puasa Asyura, sunnah karena Allah Ta’ala)


Dalil dan Anjuran Puasa Asyura dan Tasu’a

1. Puasa Asyura (10 Muharram)

Rasulullah ﷺ bersabda:

“Puasa Asyura dapat menghapus dosa setahun yang lalu.”
(HR. Muslim no. 1162)

Puasa pada 10 Muharram ini merupakan ibadah yang dicontohkan langsung oleh Nabi Muhammad ﷺ, bahkan sebelum diwajibkannya puasa Ramadan.

2. Puasa Tasu’a (9 Muharram)

Dalam hadits lain, disebutkan bahwa Rasulullah ﷺ juga berniat untuk berpuasa di tanggal 9 Muharram agar tidak menyerupai kaum Yahudi yang hanya berpuasa pada 10 Muharram:

“Jika aku masih hidup tahun depan, aku akan berpuasa juga pada hari kesembilan.”
(HR. Muslim)

Oleh karena itu, disunnahkan berpuasa dua hari, yaitu pada tanggal 9 dan 10 Muharram, sebagai bentuk kesempurnaan ibadah dan menyelisihi kaum Yahudi.


Manfaat Puasa 9 dan 10 Muharram

1. Menghapus Dosa Setahun yang Lalu

Ini adalah manfaat paling utama. Puasa Asyura mampu menjadi kafarah (penebus dosa) selama 1 tahun ke belakang. Namun, tentu saja dosa yang diampuni adalah dosa-dosa kecil.

2. Meneladani Sunnah Nabi ﷺ

Dengan berpuasa pada dua hari ini, seorang Muslim telah menghidupkan sunnah yang sangat dicintai Nabi Muhammad ﷺ.

3. Melatih Kesabaran dan Disiplin

Puasa adalah ibadah yang mengajarkan kesabaran, pengendalian diri, dan peningkatan spiritualitas. Melakukannya di bulan Muharram membuat kita semakin sadar akan pentingnya memperbaiki diri di awal tahun Hijriyah.

4. Meningkatkan Spirit Hijrah

Puasa di awal tahun Hijriyah memberikan semangat baru untuk hijrah ke arah kehidupan yang lebih baik, lebih taat, dan lebih dekat dengan Allah.

5. Mengikuti Jejak Orang Saleh

Puasa di hari Asyura juga dilakukan oleh para Nabi terdahulu. Disebutkan bahwa Nabi Musa berpuasa pada hari itu sebagai bentuk syukur karena diselamatkan dari kejaran Fir’aun.


🌟 Tambahan Keutamaan Puasa Tasu’a & Asyura

1. Salah Satu Puasa Sunnah Terbesar Setelah Ramadhan

Ibnu Qayyim Al-Jauziyah menyebut bahwa puasa Asyura adalah puasa sunnah paling utama setelah puasa Ramadhan, berdasarkan hadits dan praktik Nabi ﷺ. Jadi dari sekian banyak puasa sunnah, ini termasuk yang paling diutamakan.

“Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Allah (Muharram).”
(HR. Muslim no. 1163)

2. Disyariatkan Sejak Nabi Musa ‘Alaihissalam

Asyura bukan hanya dikenal di zaman Nabi Muhammad ﷺ, tapi sudah dilakukan sejak zaman Nabi Musa عليه السلام sebagai bentuk syukur kepada Allah yang menyelamatkannya dari Fir’aun.

Puasa ini mengandung nilai sejarah spiritual dan pengakuan akan kuasa Allah dalam menyelamatkan hamba-Nya.

3. Menjadi Momen Persatuan Kaum Muslimin

Karena diperingati oleh umat Islam di seluruh dunia, puasa Asyura menjadi titik temu bagi kaum Muslimin untuk kembali kepada sunnah, berbagi keberkahan, dan meneladani perjuangan para nabi. Di banyak komunitas, hari Asyura diisi dengan:

  • Santunan yatim
  • Sedekah makanan
  • Doa bersama dan muhasabah

4. Membiasakan Sunnah yang Sering Terlupakan

Puasa ini sering terlupakan karena posisinya di luar bulan Ramadhan. Melaksanakannya menjadi sarana menghidupkan kembali sunnah-sunnah Rasulullah ﷺ, sebagaimana sabdanya:

“Barang siapa menghidupkan sunnahku di tengah umatku yang telah rusak, maka baginya pahala seperti pahala seratus orang syahid.”
(HR. Al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman)

5. Mengiringi Tahun Baru Hijriyah dengan Amalan

Muharram adalah bulan pembuka tahun Hijriyah. Puasa Tasu’a dan Asyura adalah cara terbaik untuk memulai tahun dengan ibadah dan doa-doa terbaik, sehingga setahun ke depan penuh berkah.

“Amalan yang dilakukan di bulan-bulan haram (termasuk Muharram) lebih berat timbangannya di sisi Allah.”


Jangan Lewatkan Amalan Emas di Bulan Allah

Puasa 9 dan 10 Muharram adalah kesempatan emas yang datang hanya sekali setahun. Pahalanya luar biasa besar, cukup untuk menghapus dosa setahun. Di tengah kesibukan dunia, mari kita sempatkan diri untuk beribadah lebih dekat dengan Allah melalui puasa ini. Setiap waktu dalam hidup kita adalah kesempatan untuk bertumbuh dan memperbaiki diri. Tapi tidak semua waktu memiliki keutamaan istimewa seperti bulan Muharram—bulan yang disebut sebagai Syahrullah, bulan Allah.

Melaksanakan puasa pada tanggal 9 dan 10 Muharram bukan hanya sekadar menahan lapar dan dahaga, tapi juga bentuk ketaatan, kecintaan, dan kesungguhan kita untuk mengikuti sunnah Rasulullah ﷺ. Melalui puasa ini, Allah berikan anugerah luar biasa: penghapusan dosa setahun ke belakang.

Betapa besar rahmat Allah yang terbuka lebar bagi hamba-hamba-Nya yang mau bersegera dalam kebaikan.

Kini saatnya kita tidak hanya memperbaiki hubungan dengan Allah, tapi juga menebar manfaat untuk sesama. Karena sebaik-baiknya ibadah adalah yang tak hanya membuat kita lebih dekat dengan-Nya, tetapi juga menjadikan kita lebih peduli pada orang lain.

🌟 “Jangan tunda kebaikan. Mulailah tahun baru Hijriyah dengan amalan yang ringan tapi berpahala besar.”


🌙 Yuk, isi bulan Muharram ini dengan:

  • Puasa Tasu’a & Asyura (9-10 Muharram)
  • Sedekah untuk anak yatim
  • Wakaf Al-Qur’an & Sumur Bor
  • Donasi pembangunan Musholla & Masjid

✨ Karena “Kebaikan Tak Akan Pernah Henti, Saat Kita Tak Berhenti Berbuat Baik.”


💚 Ingin Tambah Amal Jariyah di Bulan Muharram?

Selain puasa, kita juga bisa berbagi kebaikan melalui:

  • 🎁 Sedekah untuk anak yatim
  • 📚 Wakaf Al-Qur’an
  • 🕌 Donasi pembangunan masjid dan musholla

Klik tombol berikut untuk ikut jadi bagian dari kebaikan tanpa henti:
👉 Donasi Lewat Berbagiamal


BACA JUGA: Wakaf Qur’an Braille: Cahaya Ilmu untuk Saudara Tunanetra